Penulis: Cgpt
Katagori: Cerita Horor
Di kaki Gunung Lawu, ada sebuah desa kecil yang dikenal sebagai Desa Sumber Geni. Desa ini terkenal di kalangan pendaki dan penduduk setempat karena sering terjadi kejadian aneh dan menyeramkan. Banyak orang mengatakan bahwa Gunung Lawu dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang tidak ingin diganggu.
Suatu hari, sekelompok pendaki yang terdiri dari lima orang, memutuskan untuk mendaki Gunung Lawu. Mereka adalah orang-orang yang skeptis terhadap cerita-cerita mistis dan hanya menganggapnya sebagai mitos belaka. Mereka berencana untuk mendaki sampai puncak dan bermalam di sana.
Saat mereka mendaki, salah satu dari mereka, Andi, melihat sesuatu yang aneh di tengah hutan. Di antara pepohonan, dia melihat sebuah gubuk tua yang terlihat sangat lusuh dan terabaikan. Karena penasaran, Andi mengajak teman-temannya untuk melihat lebih dekat. Di dalam gubuk itu, mereka menemukan sebuah altar kecil yang dipenuhi oleh barang-barang persembahan seperti kemenyan, bunga-bunga layu, dan foto-foto lama yang terlihat sangat menyeramkan. Salah satu foto itu menunjukkan seorang wanita tua dengan mata yang tampak hitam pekat, seolah-olah tidak memiliki bola mata.
Teman-temannya merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan. Namun, malam itu, mereka memutuskan untuk berkemah tidak jauh dari gubuk tersebut karena sudah terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan. Saat malam tiba, mereka mulai mendengar suara-suara aneh. Suara jeritan, tangisan, dan bisikan yang tidak bisa mereka jelaskan asalnya.
Mereka mencoba mengabaikannya, namun semakin larut, suara-suara itu semakin jelas dan menyeramkan. Tiba-tiba, tenda mereka terasa seperti diguncang oleh sesuatu yang sangat kuat. Ketika mereka keluar untuk memeriksa, tidak ada apa-apa selain kegelapan hutan. Andi mencoba menenangkan teman-temannya dan menyarankan untuk masuk kembali ke tenda, namun tidak lama kemudian, mereka melihat sosok wanita tua dari foto tadi berdiri di pinggir hutan, menatap mereka dengan mata kosong.
Mereka semua lari ketakutan, mencoba menjauh sejauh mungkin dari tempat itu. Namun, setiap kali mereka berhenti, mereka merasa diikuti. Sosok wanita tua itu tampak muncul di setiap sudut pandangan mereka, semakin dekat dan semakin menyeramkan. Wajahnya yang pucat dan tanpa ekspresi, serta mata hitamnya yang seperti lubang tanpa dasar, membuat mereka merinding ketakutan.
Akhirnya, mereka berhasil sampai ke sebuah pos pendakian yang tidak jauh dari desa. Mereka menceritakan pengalaman mengerikan mereka kepada penjaga pos, yang dengan wajah pucat mengatakan bahwa mereka telah melanggar tempat yang sangat sakral. Gubuk tua itu adalah tempat persemayaman arwah seorang dukun yang sangat kuat dan jahat, yang telah meninggal ratusan tahun lalu.
Penjaga pos memberi tahu mereka bahwa arwah dukun tersebut akan terus mengganggu mereka karena mereka telah mengganggu tempat persemayamannya. Satu-satunya cara untuk menghentikan gangguan itu adalah dengan melakukan upacara pemurnian di gubuk tersebut. Namun, tidak ada seorang pun di desa yang berani melakukannya.
Malam itu, kelima pendaki tersebut tidak pernah ditemukan lagi. Beberapa hari kemudian, tim pencari menemukan tubuh mereka tergeletak di dalam hutan, dengan wajah yang menunjukkan ekspresi ketakutan yang luar biasa. Desa Sumber Geni kembali tenang, namun cerita tentang lima pendaki yang hilang di Gunung Lawu terus menjadi legenda yang menakutkan, mengingatkan setiap orang untuk tidak bermain-main dengan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan.
support by: www.codeblog.id
Di kaki Gunung Lawu, ada sebuah desa kecil yang dikenal sebagai Desa Sumber Geni. Desa ini terkenal di kalangan pendaki dan penduduk setempat karena sering terjadi kejadian aneh dan menyeramkan. Banyak orang mengatakan bahwa Gunung Lawu dihuni oleh makhluk-makhluk halus yang tidak ingin diganggu.
Suatu hari, sekelompok pendaki yang terdiri dari lima orang, memutuskan untuk mendaki Gunung Lawu. Mereka adalah orang-orang yang skeptis terhadap cerita-cerita mistis dan hanya menganggapnya sebagai mitos belaka. Mereka berencana untuk mendaki sampai puncak dan bermalam di sana.
Saat mereka mendaki, salah satu dari mereka, Andi, melihat sesuatu yang aneh di tengah hutan. Di antara pepohonan, dia melihat sebuah gubuk tua yang terlihat sangat lusuh dan terabaikan. Karena penasaran, Andi mengajak teman-temannya untuk melihat lebih dekat. Di dalam gubuk itu, mereka menemukan sebuah altar kecil yang dipenuhi oleh barang-barang persembahan seperti kemenyan, bunga-bunga layu, dan foto-foto lama yang terlihat sangat menyeramkan. Salah satu foto itu menunjukkan seorang wanita tua dengan mata yang tampak hitam pekat, seolah-olah tidak memiliki bola mata.
Teman-temannya merasa tidak nyaman dan memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan. Namun, malam itu, mereka memutuskan untuk berkemah tidak jauh dari gubuk tersebut karena sudah terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanan. Saat malam tiba, mereka mulai mendengar suara-suara aneh. Suara jeritan, tangisan, dan bisikan yang tidak bisa mereka jelaskan asalnya.
Mereka mencoba mengabaikannya, namun semakin larut, suara-suara itu semakin jelas dan menyeramkan. Tiba-tiba, tenda mereka terasa seperti diguncang oleh sesuatu yang sangat kuat. Ketika mereka keluar untuk memeriksa, tidak ada apa-apa selain kegelapan hutan. Andi mencoba menenangkan teman-temannya dan menyarankan untuk masuk kembali ke tenda, namun tidak lama kemudian, mereka melihat sosok wanita tua dari foto tadi berdiri di pinggir hutan, menatap mereka dengan mata kosong.
Mereka semua lari ketakutan, mencoba menjauh sejauh mungkin dari tempat itu. Namun, setiap kali mereka berhenti, mereka merasa diikuti. Sosok wanita tua itu tampak muncul di setiap sudut pandangan mereka, semakin dekat dan semakin menyeramkan. Wajahnya yang pucat dan tanpa ekspresi, serta mata hitamnya yang seperti lubang tanpa dasar, membuat mereka merinding ketakutan.
Akhirnya, mereka berhasil sampai ke sebuah pos pendakian yang tidak jauh dari desa. Mereka menceritakan pengalaman mengerikan mereka kepada penjaga pos, yang dengan wajah pucat mengatakan bahwa mereka telah melanggar tempat yang sangat sakral. Gubuk tua itu adalah tempat persemayaman arwah seorang dukun yang sangat kuat dan jahat, yang telah meninggal ratusan tahun lalu.
Penjaga pos memberi tahu mereka bahwa arwah dukun tersebut akan terus mengganggu mereka karena mereka telah mengganggu tempat persemayamannya. Satu-satunya cara untuk menghentikan gangguan itu adalah dengan melakukan upacara pemurnian di gubuk tersebut. Namun, tidak ada seorang pun di desa yang berani melakukannya.
Malam itu, kelima pendaki tersebut tidak pernah ditemukan lagi. Beberapa hari kemudian, tim pencari menemukan tubuh mereka tergeletak di dalam hutan, dengan wajah yang menunjukkan ekspresi ketakutan yang luar biasa. Desa Sumber Geni kembali tenang, namun cerita tentang lima pendaki yang hilang di Gunung Lawu terus menjadi legenda yang menakutkan, mengingatkan setiap orang untuk tidak bermain-main dengan kekuatan yang tidak bisa dijelaskan.
support by: www.codeblog.id
Post a Comment