Katagori : Cerita Inspiratif
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan sawah yang luas, hiduplah seorang anak soleh bernama Ali. Ali tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah sederhana. Setiap hari, desa itu dipenuhi dengan keceriaan anak-anak yang bermain, termasuk Ali dan teman-temannya. Namun, ketika bulan Ramadhan tiba, suasana berubah menjadi lebih khusyuk dan penuh makna.
Pada suatu hari di bulan Ramadhan, Ali sedang bermain layang-layang di luar rumahnya. Langit cerah, dan angin sepoi-sepoi membuat layang-layangnya terbang tinggi. Saat Ali sedang asyik bermain, pandangannya tertuju pada seorang anak seusianya yang sedang mengais sampah di dekat pasar desa. Anak itu tampak kurus dan lemah, dengan pakaian yang lusuh dan wajah yang penuh harap.
Ali merasa hatinya tersentuh. Dia berpikir betapa beruntungnya dia bisa berbuka puasa dengan makanan yang cukup, sementara anak itu harus mencari makanan dari sisa-sisa di tempat sampah. Tanpa ragu, Ali segera berlari pulang ke rumahnya. Dia membuka dapur dan mengambil beberapa makanan yang ada di meja, kemudian kembali menemui anak itu.
Dengan hati-hati, Ali mendekati anak tersebut dan berkata, "Ini ada sedikit makanan untukmu. Semoga bisa membantu." Mata anak itu bersinar, senyum kecil muncul di wajahnya yang lelah. "Terima kasih banyak," ucapnya dengan suara pelan namun penuh rasa syukur. Ali merasa hangat di hatinya melihat kebahagiaan di wajah anak itu.
Keesokan harinya, Ali mengajak teman-temannya berkumpul di halaman rumahnya. Dia menceritakan pengalaman bertemu dengan anak miskin itu dan bagaimana ia merasa sangat bahagia bisa membantu. "Kita semua bisa berbagi rezeki kita, sekecil apapun itu, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan," kata Ali kepada teman-temannya.
Teman-temannya mendengarkan dengan penuh perhatian. Mereka sepakat untuk mengumpulkan makanan dan barang-barang yang masih layak pakai untuk disumbangkan kepada anak-anak yang membutuhkan di desa mereka. Bersama-sama, mereka mengunjungi rumah-rumah penduduk dan pasar desa untuk membagikan bantuan tersebut.
Kisah Ali dan teman-temannya mengingatkan kita pada ayat Al-Quran yang berbunyi:
"Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh." (QS An-Nisa: 36)
Ayat ini mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Dengan berbagi rezeki, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membawa kebahagiaan dalam hati kita sendiri. Ali dan teman-temannya telah membuktikan bahwa dengan niat yang tulus, kebaikan sekecil apapun dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain.
Cerita ini dikirim via : https://sman2cileungsi.codeblog.id/p/berbagi-cerita-via-pc.html
Post a Comment